Perkembangan layanan instant messenger baru-baru ini sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat, dikala media sosial sudah menjadi bagian dari kebutuhan life style bagi user saat ini. Terbukti dengan meningkatnya user yang mendownload berbagai macam aplikasi messengger tersebut, bahkan menempati posisi atas dalam daftar download terbanyak di toko aplikasi seperti Google Play. Sebut saja WhatsApp, Kakao Talk, WeChat dan Line. Keempat layanan messenger tersebut terindikasi sedang populer di mata penggunanya. Perkembangan akan layanan instan messengger ini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia baik negara-negara maju maupun negara- negara berkembang.
Dewasa ini layanan instan mesengger
sudah menjadi tren bagi berbagai macam
kalangan, baik kalangan atas, kalangan menengah bahkan kalangan bawahpun
tak luput dari kebutuhan life style layanan
ini, katakanlah WhatsApp. Berdasarkan data yang saya
peroleh dari Business of Apps,
total pengguna WhatsApp secara global mencapai 2,45 miliar hingga kuartal
I/2023.
Berdasarkan negaranya, jumlah pengguna Whatsapp paling banyak di India pada 2022, yakni 390 juta orang. Brasil menempati posisi kedua dengan pengguna Whatsapp sebanyak 148 juta sepanjang tahun lalu. dan di Indonesia sebanyak 112 juta orang. Setelahnya ada Amerika Serikat dan Filipina dengan jumlah pengguna Whatsapp masing-masing sebanyak 98 juta orang dan 88 juta orang.
Angka ini sungguh fantastis dari jumlah angka layanan instan messengger lainnya, hal ini membuktikan bahwa layanan instan messengger saat ini memang sudah menjadi bagian dari kebutuhan life style bagi penggunanya. Sehingga saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai aplikasi WhatsApp ini.
Pengertian WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pesan instan
untuk smartphone, jika dilihat dari
fungsinya WhatsApp hampir sama dengan aplikasi SMS yang biasa kita pergunakan di ponsel lama. Tetapi WhatsApp
tidak menggunakan pulsa, melainkan data internet. Jadi, di aplikasi
ini kita tak perlu khawatir
soal panjang pendeknya
karakter. Tidak ada batasan, selama data internet
kita memadai.
Manfaat WhatsApp
WhatsApp menjadi aplikasi yang paling fenomenal dengan memiliki pengguna yang paling banyak di dunia, aplikasi WhatsApp mengalahkan aplikasi pesan Blackberry Messengger dan juga aplikasi pesan lainnya dalam hal jumlah pengguna terbanyak di dunia. Meskipun merupakan aplikasi pesan instan, ada yang unik dari WhatsApp, Yakni: sistem pengenalan kontak, verifikasi dan pengiriman pesan tetap dilakukan melalui nomor ponsel yang sudah terlebih dahulu didaftarkan. Cara ini berbeda dengan BBM yang menggunakan PIN, ataupun LINE yang selain nomor ponsel juga mendukung email, dan nama pengguna.
Fitur-fitur Unggulan WhatsApp :
· Mengirim pesan
teks
· Mengirim foto dari galeri ataupun dari kamera
· Mengirim video
· Mengirimkan berkas-berkas kantor atau yang lainnya
· Menelpon melalui suara dan video, termasuk mengirim pesan suara yang dapat didengarkan oleh penerima setiap saat.
·
Berbagi lokasi memanfaatkan GPS
· Mengirimkan kartu kontak
· WhatsApp juga mendukung beberapa emoticon, stiker dan bahkan stiker animasi.
· Di WhatsApp, pengguna juga dapat mengatur panel profilnya sendiri, terdiri dari nama, foto, status serta beberapa alat pengaturan privasi untuk melindungi profil dan juga alat bantuan untuk membackup pesan dan mengubah nomor akun.
WhatsApp bisa di unduh di Play Store. Di setiap smartphone android terbaru secara default tersedia aplikasi toko yang
namanya Play Store. Kita dapat
menemukan WhatsApp di aplikasi toko tersebut. Atau bagi pengguna iOS bisa mengunduhnya di aplikasi App Store.
WhatsApp juga tersedia untuk Nokia
S40, S60, BlackBerry dan Windows Phone. Informasi
selengkapnya bisa di peroleh
di situs resmi WhatsApp.
Sejarah WhatsApp
Dikutip dari WikiPedia, WhatsApp didirikan pada 24 Februari 2009, WhatsApp didirikan oleh Brian Acton dan Jan Koum yang pernah bekerja sebagai pegawai Yahoo. Bermodalkan tabungan sebesar $400.000 yang diperoleh selama bekerja di sana, Koum mengunjungi temannya, Alex Fishman untuk berdiskusi mengenai App Store yang kala itu baru berusia 7 bulan, Koum merasa toko ini menyimpan potensi. Fishman kemudian membantu Koum mencarikan pengembang aplikasi iPhone bernama Igor Solomennikov yang berasal dari Rusia. Tapi meskipun WhatsApp Inc telah berdiri, aplikasi WhatsApp sendiri masih jauh dari beres. Dalam beberapa percobaan, WhatsApp mengalami crash dan gagal berjalan seperti yang diharapkan. Putus asa, Koum berniat menutup perusahaannya dan mencari pekerjaan lain. Namun Brian Acton mendorongnya untuk tetap bertahan beberapa bulan lagi. Pada akhirnya setelah melewati fase beta yang cukup panjang, pada bulan November 2009, WhatsApp resmi memulai kiprahnya di App Store. Sebelumnya, Koum telah membujuk Acton dan lima mantan pegawai Yahoo! lainnya untuk berinvestasi. Setelah mengunjungi App Store, pada bulan Januari 2010 WhatsApp mengembara ke BlackBerry Store dan disusul Android pada bulan Agustus.
Meskipun statusnya telah diubah dari gratis ke berbayar, popularitas WhatsApp tetap melesat cepat di hampir semua platform. Per Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp meledak di angka 200 juta. Angka ini membengkak dua kali lipat pada bulan Desember dan naik lagi menjadi 500 juta pada bulan April 2014. Dan per September 2015, pengguna aktif WhatsApp tercatat sebanyak 900 juta.
Pesatnya pertumbuhan itulah yang membuat
Facebook tergila-gila pada WhatsApp.
Gayung bersambut, WhatsApp Inc menerima pinangan Facebook dengan mahar sebesar
$16 Miliar. Pasca berganti bendera, Facebook
tidak melakukan banyak perubahan pada WhatsApp, tetap dipatok banderol
per tahun dan tanpa
iklan. Tidak seperti yang ditakutkan oleh banyak orang.
Penemu Aplikasi WhatsApp
Percaya
atau tidak perjuangan yang berat harus dilalui oleh Penemu
Aplikasi WhatsApp yaitu Jan Koum dimana pada saat sebelum ia menjadi milyarder ia merupakan seorang
gelandangan namun namanya melesat
menjadi milyarder baru ketika aplikasi buatannya yang bernama WhatsaApp dibeli oleh facebook dengan
harga yang sangat fenomenal yaitu 16 Milyar dollar AS. Ia hidup serba susah dengan hanya mengandalkan subsidi dan jatah makan yang
ia terima dari pemerintah setempat bersama
warga Amerika lainnya yang sama dengannya tiap hari ia harus mengantri
untuk mendapatkan jatahn makan gratis,
tempat tidurnya terkadang
beralaskan tanah dan beratapkan langit bukan di apartemen seperti orang Amerika kebanyakan, hal tersebut sudah
merupakan hal yang biasa dilalui oleh Jan
Koum.
Dengan bekerja sebagai tukang
bersih-bersih atau sebagai cleaning service
di sebuah supermarket sudah cukup bagi Jan Koum saat itu untuk menyambung hidup dan memiliki
penghasilan yang mungkin
cukup baginya namun juga pas-pasan. Jan Koum yang merupakan penemu aplikasi WhatsApp
merupakan orang yang pantang menyerah
ketika kesulitan datang menghapirinya, ibunya ketika itu di diagnosa
terkena penyakit kanker.
Ia kemudian bertekad
untuk melanjutkan kuliahnya di San Jose
University sambil mencari penghasilan tambahan yang mungkin cukup baginya untuk menyambung hidup serta
biaya kuliahnya. Ketika kuliah di San Jose University, ia amat
menyukai belajar programming ketika itu ia berada dalam jalur drop out dari kampusnya. Ia belajar programming secara otodidak dimana
programming merupakan passion dirinya.
Meskipun berstatus drop out dari
kampusnya dan tanpa berbekal ijazah, ia kemudian bertekad
dan nekad melamar
kerja di Yahoo, kemampuan
Jan Koum dalam hal programming makin hari semakin baik. Dan ternyata nasib baik kemudian
menaunginya, Yahoo menerima
ia menjadi karyawannya, posisi Jan Koum waktu itu sebagai engineer di Yahoo. Selama 10
tahun ia berkerja disana, dan ia juga berkembang pesat disana karena passionnya sesuai dengan bidang perkerjaanya. Ia
kemudian bertemu dengan Brian Acton (salah satu pendiri WhatsApp)
yang kemudian kelak menjadi
partner atau kawannya dalam membuat aplikasi
WhatsApp.
Bersama
Brian Acton, Jan Koum kemudian memutuskan untuk mengudurkan diri
dari Yahoo meskipun ia sudah lama berkerja disana dan berkembang pesat di Yahoo. Dari Yahoo, Koum kemudian mencoba
untuk melamar kerja di Facebook
yang ketika itu facebook yang merupakan layanan media sosial buatan Mark Zuckerberg tengah naik daun di Internet. Meskipun dengan semangat untuk
berkembang dan juga belajar namun
ternyata Facebook tidak menerima lamaran kerja yang diajukan oleh Jan Koum. Facebook mungkin
sekarang menyesal telah menolak lamaran
kerja Jan Koum dan juga Brian Acton sebab aplikasi
WhatsAppnya sendiri dibeli oleh Facebook dengan harga yang fenomenal. Ditolak Facebook inilah yang kemudian
membuat Jan Koum dan juga Brian Acton merancang dan membuat aplikasi
pesan WhatsApp yang fenomenal.
Sekarang ini, Aplikasi buatan Jan Koum
yaitu WhatsApp menjadi aplikasi yang
paling fenomenal dengan memiliki pengguna yang paling banyak di dunia, aplikasi WhatsApp
mengalahkan aplikasi pesan Blackberry
Messengger dan juga aplikasi pesan lainnya dalam hal jumlah pengguna terbanyak di dunia. Dari tingkat
kepopuleran aplikasi WhatsApp inilah
yang kemudian menjadikan Facebook mengakuisisi aplikasi buatan Jan Koum dan Brian Acton dengan jumlah
yang fantastis yaitu sebanyak 16 Milyar Dollar
AS atau sekitar 220 trilyun Rupiah.
Inilah
yang kemudian menjadikan Jan Koum dan Brian Acton menjadi seorang
milyarder baru padahal
ia dulu merupakan seorang gelandangan, dengan tekad yang penuh semangat
dan juga pantang
menyerah ia kemudian berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Di saat sukses seperti sekarang inilah yang
kemudian membuat Jan Koum biasa pergi
ke tempat dimana ia pernah menjadi gelandangan pada waktu dulu untuk mengingat masa masa susahnya
waktu itu, ia menangis ketika waktu
itu tidak punya uang dan terbiasa mengantri untuk mendapatkan jatah makan gratis.
Ia juga mengingat ibunya yang kini telah tiada dikarenakan mengidap penyakit kanker dan
ibunya pernah menjahitkan baju untuknya
dikarenakan tidak punya uang. Ia berjuang dengan tekad yang pantang menyerah
dan penuh semangat
untuk mengubah nasibnya
dari seorang gelandangan yang kemudian menjadi
seorang milyader baru, Jan Koum dengan kesuksesan yang ia raih sekarang bersama
aplikasi buatannya yaitu
WhatsApp ini berhasil membuktikan bahwa ia tidak pernah putus asa dan tetap
tabah untuk menjalani kerasnya hidup.
Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan WhatsApp
Dampak
positif dan negatif
dari penggunaan aplikasi
media sosial WhatsApp tidak berbeda jauh dengan
aplikasi media sosial lainnya. berikut ini merupakan dampak
positif dan negatif sosial WhatsApp media :
1) Dampak positif :
- Untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, dengan jejaring sosial ini sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu, kemudian lewat dunia maya hal itu bisa dilakukan.
- Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut.
- Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia.
- Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati.
- Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna daapat belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan mengelola jaringan pertemanan.
- Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
- Media pertukaran data. Dengan menggunakan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
- Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para pengusaha kecil dapat mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak biaya.
2) Dampak negatif :
- Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna sosial media menjadi malas belajar berkomunikasi secara nyata. Hal ini memang benar sekali, karena saya mempunyai teman yang sangat aktif di sosial media, dia selalu memposting apa saja yang sedang dia kerjakan, namun keadaan yang berbeda 180 derajat jika bertemu secara nyata. Orang yang aktif di soaial media, jika bertemu langsung nyatanya adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bergaul.
- Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Pernahkah kalian jalan-jalan atau bepergian dengan seseorang, tetapi orang yang kalian ajak jalan malah asik dengan ponsel dan sosial medianya sendiri?
- Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal. Karena pengguna social media lebih sering menggunakan bahasa informal dalam kesehariannya, sehingga aturan bahasa formal mereka menjadi terlupakan.
- Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang bermain media sosial pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya akan mengurangi waktu kerja dan waktu belajar mereka.
- Berkurangnya privasi pribadi. Dalam sosial media kita bebas menuliskan dan men-share apa saja, Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal yang seharusnya tidak perlu disampaikan ke lingkup sosial.
- Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Terkadang seseorang memposting foto yang seharusnya menjadi privasi dia sendiri di sosial media, hal ini sangat berbahaya karena bisa jadi foto yang hanya di postingnya di sosial media disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Aplikasi WhatsApp merupakan layanan pesan instan dengan jumlah user terbanyak di dunia.
- Aplikasi WhatsApp dibuat oleh seorang Jan Koum yang notabene adalah seorang warga kurang mampu yang hanya bekerja sebagai Cleaning Service.
- Dalam pembuatan aplikasi WhatsApp, Jan Koum dibantu seorang teman sepekerjaannya yakni Brian Acton.
- Setelah WhatsApp populer, Facebook mengAkuisisi WhatsApp dengan mahar 16 Milyar Dollar AS atau setara dengan 220 Triliyun Rupiah.
- Terdapat pelajaran penting yang dapat kita petik dari perjalanan kisah Jan Koum dan Brian Acton dalam pembuatan aplikasi WhatsApp ini.